Elci, Anak Sumba yang Berjalan 8 Kilometer Demi Setetas Air dan Segenggam Cita

Elci adalah seorang anak perempuan yang tinggal di Desa Tanambanas, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Ia hidup bersama kakek dan neneknya di rumah sederhana berdinding papan. Sehari-hari, Elci menjalani rutinitas yang tidak biasa untuk anak seusianya.

Setiap pagi, sebelum matahari muncul, Elci sudah terbangun untuk mengambil air. Ia membawa jerigen dan bejana kosong di kepalanya. Bersama tiga temannya, Shireen, Demi, dan Nia, ia berjalan sejauh delapan kilometer menuju sumber air terdekat. Perjalanan itu melewati jalan berbatu, menanjak, dan berdebu. Terkadang mereka berhenti di tengah jalan untuk beristirahat, lalu melanjutkan perjalanan dengan langkah kecil dan hati-hati.

Setibanya di sumber air, mereka mengisi jerigen, lalu kembali berjalan ke rumah dengan beban yang lebih berat. Air yang mereka bawa digunakan untuk memasak, mencuci, dan kebutuhan sehari-hari keluarga. Di desa itu, ketersediaan air bersih masih menjadi tantangan besar, sehingga mengambil air menjadi pekerjaan harian yang tidak bisa dilewatkan.

Selesai membantu neneknya menyiapkan sarapan dan air untuk rumah, Elci bersiap berangkat ke sekolah. Jarak sekolah juga tidak dekat, namun ia tetap berusaha hadir setiap hari. Ia dikenal sebagai anak yang rajin dan bersemangat belajar. Mata pelajaran yang paling ia sukai adalah matematika. Ia menganggap belajar sebagai jalan untuk memperbaiki hidupnya dan membawa perubahan bagi desanya. Terutama matematika, Elci berkata :

“Matematika membuat cakrawala wawasan saya lebih luas”. Ujar Elci suatu hari dengan senyum polos.

Keseharian Elci menunjukkan keteguhan dan tanggung jawab yang jarang ditemui pada anak seusianya. Ia tumbuh dalam keterbatasan, namun tetap berusaha menjalani hari-harinya dengan disiplin dan semangat. Rutinitas mencari air setiap pagi dan sore membuatnya harus mengatur waktu belajar dengan ketat. Waktu luang untuk bermain hampir tidak ada, karena sebagian besar habis di perjalanan menuju sumber air.

Situasi seperti yang dialami Elci tidak hanya terjadi di Tanambanas, tetapi juga di banyak desa lain di Sumba yang masih kesulitan mendapatkan akses air bersih. Kondisi ini berdampak langsung pada anak-anak, terutama terhadap waktu belajar dan tumbuh kembang mereka.

Kisah Elci menggambarkan bagaimana anak-anak di daerah terpencil berjuang menyeimbangkan antara kebutuhan hidup dan cita-cita. Ia tumbuh dengan kebiasaan bekerja keras sejak kecil, tanpa mengeluh, dan tetap berpegang pada harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Bagikan :